Text
Statistik
J ika seseorang kepala negara pada zaman dahulu kalarnmenitahkan cacah jiwa untuk negaranya dengan maksud untukrnmengetahui dan jumlah penduduk berapa jumlah serdadu yangrndikerahkan kelak atau berapa jumlah penghasilan pajak-pajakrnyang akan dipikul pada rakyat seluruhnya, maka hal inirnmenunjukkan bahwa sudah sedan dahulu unsur-unsur statistikrntelah .termasuk dalam perhatian.rnDan bila pikiran kita, kita arahkan pada lapangan perekonornmian dan melihat bahwa jumlah alat-alat pengangkutan misalnya,rnberhubungan erat dengan jumlah orang dan barang yang diangrnkut, dan pula jumlah barang-barang yang diangkut ada hubungrnannya dengan jumlah atau perkembangan p rusahaan-perusahaanrndan seterusnya jumlah perusahaan memberi gambaran tentangrnj umlah buruh, atau j umlah pendapatan-pendapatan, b iaya-biaya,rnpersediaan-persediaan perusahaan dan sebagainya, maka kita akanrnmenarik kesimpulan, bahwa contoh-contoh seperti ini dapat kitarnperluas untuk menyatakan kesimpulan, bahwa antara jumlahrngejala yang satu terdapat hubungan dengan jumlah berbagairnmacam gejala lain.rnOleh karena hubungan-hubungan seperti itu sangat besarrnfaedahnya dalam analisa-analisa ekonomi, timbullah statistikrnsebagai ilmu-bantu.rnPada permulaan, lapangan statistik sangat terbatas padarnhal-hal penduduk dan kekayaan, dan penyelidikan yang dilakurnkan hanyalah insidentil saja, tidak merupakan usaha yangrnkontinu.rnIlidup ekonomi yang makin lama semakin menjadi serbarnruwet menjadikan analisa dan angka-angka yang terkumpul suaturnkeharusan, agar supaya ciri-ciri yang terpenting yang terhisaprndalam angka-angka tersebut dapat dikemukakan setepat-tepatnya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain