Text
Pengawasan Melekat
Untuk dapat mempercayai pada sesuatu dan supaya bebasrndan kemalangan, diperlukan kepastian dan apa yang kita dengar.rnMalalian lebih dan itu. Hams ada pula kepastian terhadap apa yangrntidak did en gar (sedangkan seharusnya ada laporan pertanggungjawabanrndaripadanya). Kepastian ada, bilamana telah rnengetahui benarrnadanya sesuatu. Kesemuanya mi bisa terbit dan rasa ingin tahu,rnditopang oleh perasaan ragu-ragu. Bukan tidak mernpercayai suaturnkeadaan atau berita/laporan. Tetapi untuk dapat dipercayai.rnDi smi kita mulai tergerak untuk mengetahui adanya suaturnkebenaran dengan melangkah kepada pencarian data,fakta atau denganrncara bagaimana saja meneliti bahkan rnungkin meìneriksa, secara diamrndiam, terselubung atau secara terbuka. Tetapi karena kita berbicara jugarndalam buku ini — walau pun tidak mendalam — soal manajemen, makarnharus diwujudkan “pencarian” data, fakta dan sebagainya itu secararnsistematis, menurut ilinu/teori yang sesuai. Dan memang tidak dapatrndengan cara lain, sebab “suatu bukti dan kepastian” tidak datangrndengan sendirinya di atas meja kerja sang eksekutif/rnanajer sepertirnsemudah kita membalik telapak tangan!rnKembali kepada soal kepastian maka sernua pihak percayarnbahwa seorang hakim tidak akan mernutuskan menghukurn dalamrnsuatu perkara jika tidak terbukti kesalahan atan pelan ggaran seseorang.rnKalau tidak ada bukti, jaksa tidak akan mengajukan suatu warkatrnperkara ke pengadilan.rnJika penegak hukum dan atau eksekutzf/inanajer yang berwenangrn(dalam arti tuas) “perca ya langsung” kepada semua surat pengaduan,rnmaka semua pejabat dan penjabat yang dita por, adalah penjahat. Karenarnhanya mendengar dan mempercayai kata-kata dan lain pihak/orang.rnSang hakim tentu lebih mengetahui dalam hal mengadili, karena adarnperneo, bahwa: “lebth baik melepaskan loo orang bersalah daripadarnmenghukurn seorang yang tidak bersalah” (dalarn hal semacam ini,rnkita teringat kepada penghukuman terhadap Sengkon dan Kartarnyang salah diadili atau sering disebut pen gadilan yang sesat).rnDi dalam manajernen, barangsiapa sebagai pimpinan terusrnperca ya saja kepada suatu berita atau laporan (pengawasan takrnlangsung), atau terlebih-lebih yang usan tan pa bukti pendukung, padarnsaat itu kaki kirinya telah berada dalarn pant sedangkan kakirnkanannya bercokol entah di mana. Kita berada dalam keadaan tidak
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain