Text
Peta kerukunan umat beragam di Indonesia
Indonesia adalah sebuah mozaik, yang tercermin dalam rupa-rupa kategori budaya. Sebagai sebuah mozaik, Indonesia sesungguhnya adalah taman yang luar biasa indah, yang tidak menjemukan. Indonesia adalah tempat yang sangat menjanjikan bagi semua untuk saling mengunjungi dan mengapresiasi. Negara ini juga ibarat rumah bagi semua untuk saling berbagi dengan memberi. Kita menyadari behil bahwa identitasrnidentitas yang beragam dan berbeda satu sama lain tersebut secara alamiah menciptakan building block yang melahirkan jarak. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, ramah dan penuh kearifan, keragaman itu potensialrnmenjadi problem krusial yang memicu ketegangan, bahkan konflik. Sebagai kumpulan identitas-identitas mandiri, keragaman dalam dirinya memang melekat sifat “mudah pecah” (fregile). Sejak lahimya Boedi Oetomo, mosaik keragaman tanah air tersebut mulai dipintal dalam ikatan keindonesiaan. Ikatan itu diperteguh lagi ketika pemuda Indonesia berikrar: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sayangnya, pada periode akhir era Orde Baru dan berlanjut pada era reformasi, pintalan itu seolah tergerai begitu saja dihadapkan kuatnya tuntutan dan desakan egoisme kelompok, daerahisme, serta fanatisme etnik dan agama. Nuansa itu antara lain, terekam dalam riset peta kerukunan di berbagai propinsi Nusantara pada 2001. Dua belas penelitian yang terangkum dalam buku ini, sejak awal didisain untuk merekrut nilai-nilai kerukunan untuk menepis potensi disintegrasi antar komponen masyarakat. Semoga kerja akademik-ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kembalinya emosi kohesif bangsa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain