Text
Survei nasional Kerukunan umat beragama di Indonesia
Indonesia sering dilihat sebagai contoh bagaimana masyarakat dengan beragam etriik dan agama bisa hidup rukun dengan tanpa memunculkan masalah yang berarti dalam jangka waktu yang cukup lama.rnAkan tetapi contoh kerukunan menjadi tercoreng setelah runtuhnya rezim Orde Baru, berbagai macam konfilk bermunculan di berbagai wilayah. Diantaranya konflik yang paling tinggi eskalasinya dan dalam waktu yang cukup lama adalah konflik Ambon dan Poso. Meski sekarang dua konflik tersebut sudah usai, tapi di daerah-daerah Iainnya masih sering terjadi letupan konflik-konflik kecil. Sehingga belakangan ini sikap toleransi bangsa ¡ni dipertanyakan. Klimaksnya, dalam tahun 2012, berbagal kalangan baik dan birokrasi maupun umat beragama dikejutkan oleh hasil penelitian CSIS yang menunjukkan bahwa sikap intoleran masyarakat beragama di Indonesia semakin meningkat. Benarkah masyarakat beragama di negeni ¡ni semakin tidak toleran? Hasil Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Dikiat Kementerian Agama ¡ni diharapkan dapat memberikan gambaran faktual kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia dan menjadi jawaban dan hasil penelitian yang dilakukan oleh CSIS tersebut. Hasil survei nasional Puslitbang Kehidupan Keagamaan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih toleran dengan indeks terendah 3.1 (cukup toleran) hingga 4,2 (sangat toleran)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain