Text
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA: aNTARA CITA AN REALITA
Konflik yang terjadi di berbagai belahan nusantara, sekalipun telah berlalu, menyisakan satu pertanyaan penting: dimanakah peran agama? Pertanyaan tersebut kemudian dapat diikuti oleh pertanyaan yangrnlebih spesifik: apakah agama telah berperan sebagai penyebab konflik ataukah justru menjadi media untuk terjadinya integrasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat belajar dan Emile Durkheim (15 Aprilrn1858 — 15 November 1917) seorang sosiolog Prancis yang telah meletakkan dasar-dasar bagi berkembangnya sosiologi dengan pendekatan positivistik.rnDalam salah satu maha karyanya yang berjudul Suicide, Durkheim menampilkan angka bunuh din pada beberapa negara yang masyarakatnya memeluk agama berlainan. Durkheim memberikan contoh bahwa angkarnbunuh diri egoistic pada masyarakat Protestan jauh lebih tinggi dibandingkan angka bunuh diri pada masyarakat Katolik. Angka rata-rata bunuh din persejuta penduduk pada negararnyang mayoritas berpenduduk Protestan adalah 190, pada negara berpenduduk Protestan dan Katolik berjumlah 96, pada negara yang mayoritas beragama Katolik berjumlah 58, dan pada negara yang mayoritas beragama Katolik Roma adalah 40 orang (Durkheim, 2002: 105).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain