Text
Lauw Pia Ngo
Arus globalisasi, yang ditandai semakin canggihnyarnkemajuan yang dicapai dalam teknologi informasi danrnkomunikasi, membuat dunia terasa semakin kecil dan tanparnjarak, hidup terasa semakin mudah dan menyenangkan.rnInformasi dan mancanegara berupa berita, informasi iptek,rnmaupun informasi hiburan akan mudah menerobos ruangrnruang keluarga.rnTak dipungkiri, memang globalisasi berdampak positifrndalam penyebaran informasi kesejagatan bagi umat manusia.rnNamun demikian, tidak kecil pula pengaruh negatif yangrndiakibatkannya, terutama terhadap moralitas anak-anak.rnUntuk mengimbangi arus informasi yang demikian cepatrndan padat dan media elektronik, misalnya TV, kiranya bukurnbacaan menjadi penting bagi pengembangan moralitas anakrnsebagai generasi muda. Namun, buku-buku bacaan cerita untukrnanak-anak yang banyak heredar di pasaran lebih bersifatrnhiburan, dan sangat minim menyentuh pada upaya penanamanrnnilai-nilai luhur kehidupan.rnKondisi yang kurang menguntungkan bagi perkembanganrnmoralitas dan spiritualitas anak-anak tersebut sajatinya dapatrndinetralisir bahkan dieliminasi melalui penyelenggaraanrnpendidikan agama yang diterima anak-anak di šekolah. Namunrnlagi-lagi, dengan segala kekurangan dan keterbatasanrnpelaksanaan pendidikan agama yang hanya dua jam pelaj aranrnper minggu, akan memberatkan para guru agamarnmengintrodusir sekaligus menginternalisasikan nilai-nilai luhurrnajaran agama kepada anak-anak.rnPerlu ada alternatif dan strategi lain yang memperluasrnwahana penanaman nilai-nilai moral kehidupan kepada anakrnanak.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain